Biar Lulus, Ini Contekan Soal Ujian SIM C yang Bisa Dipelajari

Biar Lulus, Ini Contekan Soal Ujian SIM C yang Bisa Dipelajari

masyarakat yang ingin membuat surat izin mengemudi (SIM) sudah pasti wajib mengikuti serangkaian ujian teori dan praktik. Sayangnya, tidak sedikit pemohon yang tidak lulus baik ketika mengikuti uji teori atau praktik. Agar tidak salah jawab, kalian perlu mempelajari materi soal ujian SIM C.

Untuk mempelajarinya cukup mudah, karena banyak toko buku yang menjual soal ujian SIM C. Kita juga bisa mengakses situs Korlantas Polri untuk mengikuti simulasi ujian teori. Bila kita sudah menguasai ujian teori dan terampil mengendarai sepeda motor, niscaya pemohon bisa mendapatkan SIM kurang lebih hanya satu jam saja.

Materi yang terdapat pada ujian teori yaitu seputar tata cara berperilaku di jalan raya atau lebih ke pengetahuan tentang lalu lintas. Waktu yang diberikan hanya 15 menit untuk mengejakan sejumlah 30 soal. Peserta dinyatakan lulus ujian teori apabila berhasil menjawab 21 soal dengan benar.

Pertanyaan-pertanyaan ujian teori biasanya bersumber dari Undang-Undang No. 22 tentang aturan lalu lintas. Sembari belajar ujian teori, kita juga semakin memperkaya wawasan soal berlalu lintas di jalan raya. Kita secara tidak langsung diajarkan bagaimana etika berkendara di jalan saat ada kendaraan lain ingin mendahului dan menentukan prioritas di persimpangan.

Dengan persiapan latihan teori dan praktik secara serius, kita pun bisa lulus ujian SIM C tanpa ‘pelicin’. Sudah jamak diketahui, ujian SIM di Indonesia cukup sulit dan banyak orang memanfaatkan ‘kemudahan’ secara ilegal supaya lulus. Kuncinya Carmudian harus yakin lulus, dan legowo apabila ternyata harus mengulang.

Tahapan Membuat SIM C

Ada beberapa tahap dalam mengurus SIM C, dimulai dari pendaftaran hingga pengambilan sidik jari, tanda tangan, dan pemotretan. Tahap paling sulit biasanya ketika ujian teori dan praktik. Syarat utama dalam pengurusan SIM adalah, peserta haruslah seorang Warga Negara Indonesia dengan usia minimal 17 tahun dan telah memiliki KTP.

Pemohon diharuskan mengambil formulir di kantor kepolisian atau secara online melalui situs www.sim.korlantas.polri.go.id. Untuk pengambilan formulis di kantor polisi, akan dikenai biaya Rp 100 ribu. Setelah mengisi formulir, peserta akan mendapatkan informasi mengenai waktu dan tempat ujian SIM.

Saat akan mengikuti ujian SIM, kita perlu membawa dua dokumen lainnya yaitu fotokopi KTP serta surat keterangan sehat jasmani dan rohani. Khusus untuk surat keterangan ini, pemohon SIM dapat memperolehnya di klinik kesehatan kepolisian dengan biaya sekitar Rp25.000,-, atau mengurusnya sendiri ke puskesmas terdekat.

Setelah menyerahkan kepada petugas, kita kemudian diarahkan ke ruang kelas untuk mengikuti ujian teori untuk SIM. Ingat, kita harus fokus dalam mengerjakan karena waktu ujiannya cuma sebentar.

Ujian Teori SIM C

Pengetahuan kita soal berlalu lintas di jalan raya bisa dibuktikan melalui ujian teori. Soal yang diujikan sebenarnya merupakan wawasan umum berkendara di jalan.

Materi ujian teori bisa kita pelajari dari banyak sumber, bisa dari buku-buku tentang aturan lalu lintas atau mengakses website Korlantas Polri. Sama seperti mengikuti ujian sekolah, kita harus pelajari dengan tekun materi ini.

Pada ujian teori ini kita hanya diberikan waktu selama 15 menit untuk menjawab 30 soal. Untuk itu, pastikan kita menjawab semuanya dengan teliti dan benar. Sebab, kriteria kelulusan ujian teori ini kita harus menjawab 21 soal dengan benar, atau hanya menjawab 7 soal yang salah.

Setelah melakukan ujian teori, kita diminta menunggu oleh tim pengawas. Hasil ujian teori diumumkan sekitar 15 menit setelahnya, apabila lulus maka kita dipersilakan mengikuti ujian praktik. Namun apabila ternyata kita gagal, maka petugas akan meminta kita untuk kembali datang ke ujian teori sekitar dua pekan berikutnya.

Jika pemohon SIM tidak mau mengulang, tidak datang kembali, atau tidak ada keterangan, uang pendaftaran yang sudah dibayarkan akan dikembalikan.

Ujian Praktik SIM C

Setelah dinyatakan lulus ujian teori, kita diminta melanjutkan ke ujian praktik di tempat yang sudah ditentukan. Ada beberapa jenis ujian praktik SIM C yang pastinya menuntut keterampilan berkendara sepeda motor. Kalian bisa langsung memilih kendaraan yang disediakan, sebaiknya pilih kendaraan yang menurut kalian paling nyaman, entah itu matic atau motor bebek.

Ujian pertama adalah ujian keseimbangan ketika mengemudi dalam kecepatan rendah. Setelah itu ada tes ketangkasan melewati tikungan tajam yang terbagi menjadi 3, yaitu lintasan slalom, lintasan angka 8, dan lintasan putar balik. Ujian berkendara lainnya yaitu ujian kecekatan yang bertujuan untuk menilai kecakapan pemotor ketika harus mengambil keputusan mendadak saat berkendara.

Nah, ujian praktik ini kelihatannya saja mudah padahal aslinya sulit. Kita perlu latihan keseimbangan mengendarai motor dengan kecepatan sangat rendah. Saat ujian praktik, kaki tidak boleh turun menginjak tanah.

Dikutip dari laman NTMC Polri, pemohon SIM di wilayah DKI Jakarta juga diperbolehkan latihan sendiri di Satpas Daan Mogot. Waktunya yaitu pada hari Minggu, dengan membawa kendaraan motor sendiri mulai dari jam 08.00-16.00 WIB.

Trik Berkendara di Ujian Praktik SIM C

Sebelum memulai ujian praktik, sebaiknya Carmudian berdoa terlebih dahulu agar diberi kelancaran dan keselamatan. Usahakan untuk tetap tenang, dan anggap saja itu seperti halnya kita berkendara sehari-hari.

Bagi kalian yang memakai motor bebek, sebaiknya langsung gunakan gigi dua agar gasnya bisa stabil. Sebab, bila menggunakan gigi satu resikonya adalah tarikan yang terlalu spontan. Dengan bukaan gas yang halus dan tidak spontan ini kita bisa lebih konsentrasi dan menjaga keseimbangan.

Melewati track zig-zag dan angka 8

Agar tidak mengagetkan saat bermanuver, kita lebih baik menggunakan rem kaki gar tidak terlalu bingung dan fleksibel. Usahakan bukaan gas pada motor tidak terlalu besar serta stabil. Jangan melakukan buka tutup gas karena membuat laju motor jadi terhentak.

Trik mudahnya, bayangkan saja kalian sedang berkendara melewati banjir. Dalam kondisi ini kita sebisa mungkin harus menahan gas supaya air tak masuk dalam knalpot.

Kunci melewati rintangan zig-zag maupun angka 8 terletak pada koordinasi rem kaki dan keseimbangan. Jaga pandangan untuk tetap melihat keadaan sekitar, dan untuk memprediksi kemana arah motor akan bergerak dan meliuk.

Rute angka 8 selalu jadi momok di ujian SIM karena sebagian besar peserta gugur di lintasan ini. Dalam mengatasi rintangan ini, kalian harus melakukan trik counter steering di track angka 8.

Counter steering yaitu dengan memposisikan dudukmu di kiri ketika akan berbelok di kanan, atau sebaliknya dengan menggeser bokong saja. Cara counter steering ini juga bisa dilakukan saat melewati track u-turn atau putar balik.

Melewati track menghindar

Track ini dibuat oleh pihak kepolisian untuk menguji kesigapan pengendara apabila terjadi marabahaya tepat didepannya. Untuk melewatinya tidak sesulit track zig-zag atau angka 8, karena di sini kita cukup fokus berkendara dan mengerem.

Usahakan tidak berkendara terlalu kencang dan lakukan pengereman kaki sembari menunggu lampu menyala. Pilih rute dimana lampu dinyalakan dan kamu akan lulus dengan mudah. Perlu diingat untuk tidak oper gigi lagi meskipun mesin motor mulai menjerit.

Nah, dengan segala keterampilan berkendara ini, semoga kalian lebih mantap menghadapi ujian SIM C dengan jujur. Jangan lagi khawatir karena kita sebenarnya bisa lolos ujian SIM C dengan mulus tanpa harus nyogok.

Sumber. artikel: https://www.carmudi.co.id/

Nikita Mirzani Pernah Ngebut Sampai 200 Km/jam Pakai Motor Ini

Nikita Mirzani Pernah Ngebut Sampai 200 Km/jam Pakai Motor Ini

Selebritis berparas cantik jelita, Nikita Mirzani dikenal memiliki hobi menunggangi sepeda motor gede (moge). Tak heran jika dirinya diundang pada saat BMW Motorrad Indonesia merilis diler baru di kawasan Puri Kembangan, Jakarta Barat kemarin, Kamis (31/10/2019) kemarin. Wanita yang akrab disapa Niki ini pun menceritakan pengalamannya mengendarai moge.

Salah satu moge yang dimiliki oleh Nikita Mirzani saat ini adalah BMW R Nine T.

“Kenapa pilih BMW R Nine T? Karena enak aja dibawa, terus bodinya pas sama tinggi badan gue. Dibawanya juga enggak berat dan enggak terlalu panas. Dibawa touring juga enak, bobotnya ringan. Sebelumnya pernah pake MV Agusta, tapi gue enggak suka,” buka Nikita Mirzani kepada Carmudi.

BMW R Nine T Spezial milik Nikita Mirzani dipajang di diler BMW Maxindo Moto PuriBMW R Nine T Spezial milik Nikita Mirzani dipajang di diler BMW Maxindo Moto Puri
Nikita Mirzani juga dikenal kerap memacu adrenalin menggunakan sepeda motor. Bahkan wanita berusia 33 tahuni ini mengaku pernah mengendarai moge hingga kecepatan 200 km/jam.

“Gue emang seneng sama motor yang cc-nya di atas 1.000. Karena gue emang suka kebut-kebutan di jalan. Lebih menantang adrenalin. Paling kencang pernah ngebut sampe 200 km/jam,” sambung Nikita.

Pernah Touring Memakai BMW R Nine T
Sepeda motor BMW R Nine T yang dimiliki Nikita Mirzani merupakan BMW R Nine T varian Spezial. Varian ini memang special karena berhias livery bertuliskan angka 21 di bagian tangki. Selain itu, sepeda motor ini juga dibubuhi dengan aksen kuning dan hitam di beberapa bagian. Mulai dari bagian mesin, tangki, hingga buntut tawon penutup di jok belakang.

Nikita Mirzani Pernah Ngebut Sampai 200 Km/jam Pakai Motor IniNikita Mirzani bersama sepeda motor kesayangannya, BMW R Nine T Spezial.
Ia sendiri mengaku pernah mengendarai BMW ini dari Semarang, Jawa Tengah menuju Yogyakarta.

“BMW R Nine T ini sering gue pake buat touring atau sekadar sunmori (sunday morning riding-Red) sama temen-temen yang lain. Touring terjauh itu pernah, kemarin ke Semarang sama Yogya. Itu perginya sama Gesrek Indonesia,” ujarnya.

Ada alasan lain mengapa dirinya lebih memilih membeli BMW R Nine T ketimbang merek yang lain.

“BMW R Nine T ini sensasinya, karena motornya mahal, pasti bakal dilirik orang kalo lagi riding. Kedua, ya desainnya kece aja. Posisi riding-nya juga enak banget. Buat postur badan gue itu udah pas banget,” pungkas Nikita.

Motor yang dibeli oleh Nikita Mirzani ini juga tidak mengalami ubahan apapun termasuk di bagian suspensi.

Selain moge, Nikita dikenal gemar mengoleksi mobil-mobil mewah. Sebut saja Mercedes-Benz, MINI Cooper, dan beberapa mobil mewah lainnya.

Sumber. artikel: https://www.carmudi.co.id/