Berasa Naik Moge, Sikap Pengendara Yamaha NMax Jadi Arogan?

Berasa Naik Moge, Sikap Pengendara Yamaha NMax Jadi Arogan?

Jakarta – Yamaha NMax pertama kali diluncurkan pada 2015 lalu dan langsung mendapat sambutan hangat di kalangan bikers. NMax punya tongkrongan yang gagah dan elegan serta posisi duduk yang santai, ala-ala naik motor gede. Namun demikian, banyak masyarakat yang mengeluhkan sikap sebagian pengendara Yamaha NMax yang dinilai arogan di jalan. Apa iya?

Yamaha Nmax mendapatkan respon positif karena harganya yang relatif terjangkau bila dibandingkan dengan Honda PCX saat itu. PCX harganya masih di atas Rp40 juta karena impor utuh dari Vietnam, sedangkan NMax di bawah Rp30 juta karena sudah diproduksi lokal. NMax sangat menggoda karena teknologi mesin yang modern, dan juga dilengkapi fitur ABS Dual Channel (Anti-lock Braking System) di roda depan dan belakang.

Yamaha mendesain NMax sebagai skutik semi touring sehingga posisi berkendaranya santai. Tidak hanya untuk Indonesia, NMax juga diekspor ke mancanegara termasuk kawasan Eropa. Konsep berkendara santai ala motor Eropa ini didukung dari posisi tumpuan kaki pengendara yang setengah selonjoran sehingga lebih rileks.

Yamaha NMax

Berdasarkan rangkuman dari berbagai sumber, baik media online, blog, ataupun pengalaman pribadi, Carmudi melihat bila ada sisi negatif di sebagian pengguna NMax. Mereka seringkali gampang ‘panasan’, mudah terpancing emosi, dan cenderung arogan selalu ingin mendapat prioritas di jalan.

Sikap arogan yang sering dijumpai oleh pengendara NMax yaitu enggan berbagi jalan dengan pengendara lain. Demi mendapat prioritas, mereka juga memasang aksesoris seperti lampu strobo, sirine dan modif suara klakson. Memang tidak semua, banyak juga pengguna NMax yang berkendara santun di jalan dan tidak ‘grusak-grusuk’.

Sebagai sesama pengguna jalan, alangkah baiknya bila kita saling santun dan menghormati. Jangan sampai, karena ego tidak mau kalah disalip malah menimbulkan kecelakaan atau perkelahian. Dengan berkendara santun dan tidak mudah tersulut emosi, pastinya perjalanan akan nyaman sampai tujuan.

Pengendara NMax Arogan, Framing ala Orang Indonesia

Karakter masyarakat Indonesia yang tidak pernah berubah dari dulu, terlalu mengkotak-kotakkan sesuatu. Misalnya saja dalam kasus pengendara NMax arogan ini, meskipun hanya segelintir tapi berdampak buruk pada pengguna NMax seluruhnya. Masyarakat terlanjur melabeli pengguna NMax arogan, karena ulah sifat sebagian pengendara skutik bongsor itu yang tidak mau mengalah.

Berdasarkan penilaian subjektif terhadap oknum pengendara arogan, gaya berkendara mereka nampak seperti perilaku pengguna moge (motor gede). Jadi, pengguna NMax seperti mengendarai moge low budget. Mereka ingin pamer motor kesayangan mereka baik itu dari sisi performa maupun tongkrongannya yang dimodifikasi makin kekar.

Nah, imbas sikap tadi membuat masyarakat lantas menciptakan framing. Misalnya saja di suatu wilayah, populasi pengguna NMax ada 1.000 orang. Dari jumlah tadi, ada 50 pengendara yang sering wira-wiri jalanan secara arogan dan dilihat warga.

Aki Yuasa
Yamaha NMax berhasil memikat hati pecinta skutik premium di Indonesia

Padahal, masih ada 950 pemilik lainnya yang bersikap santun di jalan atau bahkan jarang memakai skutik gambot itu beraktivitas setiap hari. Kondisi ini juga bisa berlaku untuk tipe motor lain seperti Honda Beat, Yamaha RX King, atau dahulu dialami pengguna Honda Tiger. Akibatnya, citra seluruh pengendara NMax di wilayah itu terkesan arogan.

Sikap arogansi ini muncul karena karakter usia pengguna NMax yang sangat luas. NMax digemari mulai dari remaja, orang dewasa, hingga bapak-bapak setengah baya. Posisi duduk yang nyaman membuat NMax sering digunakan untuk touring atau perjalanan antar kota.

Yamaha NMax sebenarnya banyak juga yang digunakan untuk misi kemanusiaan, seperti misalnya program Layad Rawat di Bandung oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Dalam program ini, Yamaha NMax dengan bagasi luas menjadi sejenis ambulans bagi masyarakat yang jauh dari puskesmas atau tidak punya kemampuan secara fisik untuk bergerak ke rumah sakit.

Layad Rawat adalah program pelayanan kesehatan masyarakat dengan sistem jemput bola. Warga yang sakit nantinya dapat mendapat tindakan medis pertama tanpa harus mendatangi rumah sakit. Warga Jawa Barat cukup menghubungi pusat panggilan 119 apabila membutuhkan Layad Rawat ini.

Sikap Pengendara NMax yang Arogan

Curhat pengendara NMax arogan di Facebook

Sempat disinggung di atas, Yamaha NMax saat ini sangat populer. Beberapa dari mereka menjadikannya motor hobi buat jalan-jalan sore atau sekadar kendaraan di akhir pekan, dan sebagian lainnya sebagai motor dinas harian. Pengguna NMax yang sering jalan-jalan di akhir pekan lantas mendirikan klub NMax.

Touring ke luar kota seolah jadi agenda wajib komunitas NMax. Tidak heran bila kita sering menjumpai rombongan motor Nmax di melintas jalan provinsi. Dari sekian banyak klub motor, pasti ada satu-dua yang bersikap arogan di jalan raya.

Saat mereka jalan bareng maka tidak jarang mereka minta jalan dengan meminta pengguna lainnya untuk minggir. Di jagat media sosial, oknum pengendara NMax bernama Ardi di grup Komunitas Yamaha NMax Indonesia berkilah: “Nmax bukannya arogan, tapi emang enggak bisa pelan. Karena kalau dibawa pelan-pelan jadi ndut-ndutan, enggak enak.”

Sikap mudah panas pengguna NMax ini bahkan pernah diulas langsung oleh salah seorang Kaskuser dengan nama akun Aboeyy dari beberapa vlog Youtube. Youtuber yang mengendarai RX King lawas melihat seorang pengendara NMAX berjalan pelan. Ia pun lantas berusaha menyalip pengendara NMax dan kembali berjalan santai setelah mendahului NMax tadi.

Benar saja, terlihat pengendara NMax itu mulai siap-siap tarik gas untuk menyalip RX King. Tak lama kemudian, terjadilah kejar-kejaran antara NMax dan RX-King. Ini membuktikan bila pengendara NMax itu gampang panas dan merasa dilecehkan jika ia disalip motor lain.

Cerita korban arogansi pengendara NMax

Kejadian berikutnya terjadi di Yogyakarta, saat serombongan pengendara NMax melintas di jalan dari Yogyakarta arah Borobudur. Salah satu pengendara dari rombongan itu memecahkan spion kanan mobil Edy Prasetyo dalam postingan-nya di Info Cegatan Jogja. Ia menyayangkan sikap pengendara NMax arogan tadi meskipun sudah menepi ke kiri demi memberikan ruang jalan yang lebih lega untuk mereka.

Aksesoris Arogan ala Pengendara NMax

Itu tadi adalah contoh sikap berkendara yang arogan. Dari sisi psikologis, pengguna NMax ingin pamer bila ia bisa memiliki motor matik yang ‘mahalan’ bila dibanding Honda Beat, Yamaha Mio, atau Honda Vario 150 sekalipun.

Selain sikap, masih ada lagi nih aksesoris Yamaha NMax yang membuatnya ikut arogan bila dibanding motor biasa. Dengan konsep motor touring, pengguna NMax memasang strobo atau rotator, klakson dan sirine ala polisi, hingga boks motor yang terpasang di samping dan belakang.

Aksesoris NMax yang melanggar

Untuk aksesoris boks motor yang besar-besar ini tidak melanggar hukum, tapi hanya makan ruang ketika bermacet-macetan. Nah, aksesoris strobo dan sirine inilah yang jelas-jelas melanggar peraturan lalu lintas. Penggunaan strobo dan sirine telah diatur dalam Pasal 287 ayat 4 UU N0. 22 Tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan.

Pasal tersebut berbunyi, “Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan yang melanggar ketentuan mengenai penggunaan atau hak utama bagi Kendaraan Bermotor yang menggunakan alat peringatan dengan bunyi dan sinar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59, Pasal 106 ayat (4) huruf f, atau Pasal 134 dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) bulan atau denda paling banyak Rp250.000,00 (dua ratus lima puluh ribu rupiah)”.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *